Melepaskan Keluarga Kelahiranmu


Yeshua - dengan channeler (perantara) Pamela Kribbe

Channeling ini disampaikan pada 10 Oktober 2004 di ruang praktek kami di Tilburg. Teks dari materi lisan telah agak diedit agar lebih mudah dibaca.

Teman-teman sayang, saya merasa sangat senang bersama dengan kalian lagi. Kalian adalah prajurit-prajurit pemberani. Kehadiran kalian dalam tubuh fisik di bumi hari ini menyatakan keberanian dan kesiapan kalian untuk menghadapi kegelapan di dalam dan di luar, dan untuk memancarkan cahaya kepadanya, cahaya dari kesadaran kalian. Kalian dalam makna spiritual adalah prajurit-prajurit, dan persenjataan kalian terdiri dari kasih sayang dan kemampuan untuk membedakan. Ketakutan dan ilusi-ilusi dalam realitas kalian tidak dapat diatasi hanya dengan cinta dan kasih sayang. Hal-hal esensial ini, yang terutama didominasi oleh kualitas feminin/perempuan, perlu dilengkapi dengan kualitas-kualitas maskulin/pria berupa kejelasan dan ketegasan. Kasih sayang memungkinkan kalian untuk menyadari inti cahaya dalam segala bentuk ekspresi dualitas, misalnya untuk mengenali cahaya dari jiwa seseorang meskipun kepribadian mereka penuh dengan negativitas. Ketajaman untuk membedakan (discernment) membuat kalian sadar akan hadirnya ketakutan dan energi-energi terkait kekuatan dalam berbagai bentuk ekspresi dan memungkinkan kalian untuk mengambil jarak darinya, untuk melepaskannya dari medan energi kalian.

Untuk mengetahui siapa kalian sebenarnya, kalian harus melepaskan apa yang bukan kalian. Ketajaman untuk membedakan, membantu kalian untuk melepaskan apa yang bukan kalian. Ketajaman untuk membedakan adalah “energi dari pedang”, energi yang membantu kalian untuk menetapkan batas-batas bagi kalian sendiri dan menemukan jalan kalian sendiri. Saya menyebutnya energi maskulin dan ini adalah pelengkap penting bagi kualitas feminin berupa pengertian dan memaafkan. Saya menekankan pentingnya “pedang ketajaman untuk membedakan” dalam channeling ini, karena ini sangat terkait dengan tema-tema yang akan kita bahas hari ini.

Hari ini saya akan membicarakan hubungan kalian dengan orang tua kalian dan dengan keluarga kelahiran kalian secara umum. Jika kalian memasuki jalan pertumbuhan spiritual, isu ini pada suatu saat akan menarik perhatian kalian.

Seseorang mungkin dapat memandang kelahirannya dalam tubuh fisik sebagai jatuh dalam kegelapan, jika kalian memandang hal ini dari pengertian dosa atau bersalah. Proses kelahiran benar-benar loncatan ke kedalaman yang telah kalian putuskan secara sadar dari bagian tertentu jiwa kalian. Dalam inti jiwa kalian, kalian telah memutuskan untuk menerima inkarnasi kalian saat ini, dan kalian merasa percaya dan mampu bertahan untuk “memenuhi misi tersebut.” Namun pada saat kalian meloncat ke dalamnya, dapat dikatakan demikian, kalian tenggelam dalam kondisi tidak mengetahui, sebuah kondisi ketidaksadaran temporer. Segera setelah kalian memasuki realitas materi bumi, kesadaran kalian menjadi terselubung atau terhipnotis oleh ilusi-ilusi tertentu, yang tidak lain daripada kebiasaan berpikir yang sudah mengakar pada kebanyakan manusia di bumi. Itu seperti jaring yang terbentang di sekeliling kalian.

Ketika kalian memasuki kehidupan bumi, memori akan “sisi yang lain” masih segar dan hidup. Tapi kalian tidak memiliki kata-kata untuk mengekspresikannya, tidak ada cara untuk menyampaikan kebenaran akan itu, hal-hal sederhana seperti cinta tanpa syarat dan keamanan yang mengelilingi kalian kemana pun kalian pergi. Energi dari Rumah masih terasa wajar bagi kalian, ibaratnya ikan jika berada di dalam air. Tapi kemudian kalian memasuki dunia fisik dan realitas psikologis dari orang tua kalian. Kalian menggapaikan tangan kepada mereka, kalian ingin menjaga rasa dari Rumah tetap hidup, tapi tampaknya hubungan itu kini terputus, ibaratnya sebuah jaring dilemparkan ke sekeliling “bagian ikan” dari kalian. Ini adalah trauma kelahiran yang memiliki aspek fisik maupun spiritual mendalam di dalamnya.

Jaring yang menangkap kalian ketika kalian jatuh, secara dominan “terjalin” oleh cara hidup orang tua kalian, dasar pandangan hidup mereka, cara-cara mereka dalam menjalin hubungan dengan dirinya sendiri, harapan-harapan mereka dan cita-cita mereka bagi kalian. Ketika kalian lahir, kesadaran kolektif di bumi masih dalam cengkeraman kesadaran yang berbasis ego, demikian juga sekarang. Waktu mengalami perubahan, tapi masih ada sejenis tahap transisi dimana hal-hal perlu waktu sebelum menjadi kenyataan dan perubahan yang mendasar dapat terjadi. Saat ini kalian masih berada di awal tahap ini, dan pekerjaan batin yang kalian lakukan adalah vital dalam hal ini. Jadi ketika kalian memasuki bumi, kalian memasuki realitas yang didominasi kesadaran berbasis ego dan kalian mengalami ini melalui energi yang dimilliki orang tua kalian.

Ketika kalian memasuki realitas dari kesadaran yang berbasis ego yang diwakili oleh orang tua kalian, kalian harus berhadapan dengan sejumlah ilusi yang berlaku, dimana saya ingin menyebutkan tiga ilusi yang terpenting.

1. Hilangnya Kekuasaan

Ilusi pertama adalah ilusi hilangnya kekuasaan. Ilusi ini membuat kalian lupa selama kalian berkembang dan menjadi dewasa, bahwa kalian adalah pencipta dari segala hal yang terjadi dalam hidup kalian. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya merupakan hasil ciptaan mereka sendiri. Mereka sering merasa mereka adalah korban dari “kekuasaan lebih besar” yang membuat dan membentuk hidup mereka. Ini adalah kehilangan kekuasaan.

2. Hilangnya Kesatuan

Dengan melompat ke dalam kesadaran manusia kolektif seperti yang dicerminkan lewat orang tua kalian, kalian juga kehilangan rasa kesatuan dengan semua yang hidup. Dasar realisasi “keesaan dari segala sesuatu” lambat laun tersaring keluar dari kesadaran kalian. Kalian didorong untuk membentuk ego kalian sendiri. Menurut kesadaran yang berbasis ego, kita semua pada intinya adalah makhluk yang terpisah, berjuang untuk eksistensi sendiri, berjuang untuk bertahan hidup, memperoleh makanan dan mendapat pengakuan. Kita tampaknya terpenjara dalam tubuh kita sendiri dan terkunci dalam realitas psikologis sendiri tanpa hubungan yang sejati dan terbuka terhadap “yang lain.” Ini adalah ilusi pemisahan dan arti yang tragis dari kesepian yang mengiringinya.

3. Hilangnya Cinta

Dan kemudian ada kehilangan cinta, yang berarti rasa sukacita dan keamanan tanpa syarat yang dimiliki hati kalian yang merupakan hak kelahiran alami kalian. Ketika kalian memasuki pesawat bumi dimana energi cinta sama sekali belum merupakan hal yang wajar, kalian secara bertahap mulai mencampur cinta dengan segala bentuk energi yang bukan cinta, seperti misalnya kekaguman, kekayaan atau ketergantungan emosional. Pengertian rancu dari cinta ini mempengaruhi hubungan kalian dan secara mendasar membuat kalian secara kontinyu mencari sesuatu di luar kalian, untuk menemukan kembali rasa cinta tanpa syarat yang sebetulnya berada di dalam kalian.

Bagaimana ilusi-ilusi atau kehilangan ini mempengaruhi kalian, tergantung dari energi spesifik dalam rumah orang tua kalian dan lingkungan keluarga. Secara umum kesadaran orang tua adalah campuran antara ego dan hati, dari takut dan cahaya. Ada area-area tertentu dimana orang tua kalian sangat terikat atau tergantung pada ilusi-ilusi yang disebutkan di atas. Tapi di titik lain mereka mungkin dapat sangat tercerahkan, misalnya jika mereka memiliki pengalaman penderitaan dan pertumbuhan batin di sejumlah area yang membuka hati mereka. Cara spesifik dimana mereka terjebak dalam ilusi-ilusi kesadaran yang berbasis ego, berbeda bagi masing-masing orang tua atau keluarga.

Ketika kalian memasuki konfigurasi spesifik ini atau energi-energi yang membentuk keluarga kelahiran kalian, kesadaran kalian terbuka lebar dan kalian masih hampir belum memiliki rasa batasan-batasan pribadi. Sebagai bayi, kalian menerima energi-energi orang tua kalian secara langsung, ibaratnya sablon dasar yang memiliki pengaruh mendalam terhadap bagaimana kalian mengalami hal-hal di waktu-waktu berikutnya. Dalam hal itu kalian masih belum memiliki filter. Itu baru terjadi jauh kemudian, ketika kalian menyadari diri kalian sebagai diri sendiri, kira-kira ketika mengalami pubertas, dimana dalam kalian tumbuh kesadaran yang perlu untuk menembus energi-energi ini dan mencari tahu apa yang rasanya baik dan alami bagian kalian dan apa yang tidak.

Mula-mula kalian mengaitkan sangat erat dengan paradigma orang tua kalian dan kemudian ketika kalian bertambah dewasa dan mencapai kesadaran diri lebih besar, kalian mulai mempertanyakan cara pandang orang tua kalian tentang hal-hal tertentu, demikian pula bagaimana kalian memandang rasa identitas kalian sendiri. Proses pertumbuhan psikologis ini terkait erat dengan transisi dari kesadaran berbasis ego menuju kesadaran berbasis hati. Tahapan alami kehidupan di bumi, siklus biologis dan psikologis dan musim-musim, berhubungan dengan tahapan pertumbuhan alami dalam makna spiritual. Transisi dari kesadaran berbasis ego menuju hati sering berjalan paralel dengan mengatasi energi-energi yang membatasi dan menimbulkan ketakutan, yang menguasai keluarga kelahiran kalian.

Trauma kelahiran kosmik yang kalian alami ketika kalian lahir sebagai jiwa-jiwa individual (lihat channeling: “Rasa sakit kelahiran kosmik“), terulang kembali sedemikian rupa setiap kali kalian memulai kehidupan baru di bumi. Pada saat kelahiran kalian, orang tua kalian termasuk dalam energi bumi. Mereka telah beradaptasi dengan dimensi ini, dengan hukum-hukum yang diterapkan di sini. Sering kali ini adalah hukum-hukum yang membatasi, yang sama sekali bukan hal yang wajar bagi sang anak. Jadi orang tua mewakili kesadaran berbasis ego bagi sang anak, energi dari ketiga ilusi. Anak menemui ilusi-ilusi ini melalui rumah orang tuanya, dan bagaimana ilusi telah mengambil bentuk dalam orang tuanya akan mempengaruhi anak secara kuat untuk sisa masa hidupnya.

Terutama dalam tiga bulan pertama, anak menyerap lingkungannya dengan sangat mendalam. Energi-energi dari orang tua meresap ke dalam kesadaran anak tanpa terhalang oleh pikiran atau pertahanan rasional. Di sisi lain masih ada “kepingan surga” dalam memori anak, sebuah bagian dari kesadaran anak yang belum tercemar oleh ilusi-ilusi, yang mengenal cinta, kekuasaan dan keesaan sebagai kondisi keberadaan yang alami. Kesadaran ini berbenturan dengan energi-energi berbasis ego yang mengelilinginya, dan ini memicu konflik menyakitkan yang mendalam. Itu dapat membuat anak ingin berbalik dan pulang ke “rumah;” itu dapat menyebabkan resistensi besar terhadap hidup sejak tahap amat dini. Itu sebenarnya trauma kelahiran kosmik yang terulang-ulang kembali.

Bagaimana sang anak menghadapi tabrakan dari konflik energi-energi ini? Paling sering, ia menutup sejumlah bagian dari dirinya. Beberapa bagian dari kesadaran anak akan pergi bersembunyi. Anak akan memiliki kecenderungan menyelaraskan dengan energi-energi orang tua, menyesuaikan diri dengan mereka, karena ia benar-benar tergantung pada mereka sejak awal. Anak berada dalam stadium yang sangat rentan dan memiliki kebutuhan besar akan nutrisi dan cinta dari orang tuanya. Memori dari kondisi alami keesaan, cinta dan kekuasaan sebenarnya adalah hadiah anak bagi orang tuanya, tapi mereka sering tidak mampu menerima hadiah ini, karena mereka telah terselubung oleh energi dari ilusi-ilusi. Jadi mereka tidak mampu untuk benar-benar menerima sang anak.

Orang tua tentu saja sudah pernah menjadi anak, dan telah melalui proses yang sama. Orang tua secara tidak sadar memaksa ketakutan dan ilusi-ilusi mereka terhadap sang anak. Namun sebagai orang dewasa mereka tanpa sadar sudah menyerap banyak energi kesadaran berbasis ego.

Pada saat kelahiran seorang anak, orang tua sering mengalami kebangkitan sementara. Melihat makhluk kecil tidak berdosa yang keluar dari rahim, mempercayakan dirinya terhadap dunia, begitu terbuka, begitu rentan, memunculkan rasa takjub pada hampir semua orang. Momentum sakral ini membuka gerbang ke Rumah terbuka lebar bagi kesadaran orang tua, dan mereka – tanpa disadari – menjangkau akses inti keilahian dalam diri mereka yang mengenal cinta tanpa syarat dan keesaan. Mereka memasuki ruang sakral untuk sesaat, dan mereka merasa siapa mereka di balik ilusi-ilusi. Tapi seringkali ini hanya kondisi kesakralan sesaat, karena setelah itu hal-hal mulai biasa dan “berjalan normal kembali ”. Cara mereka berpikir dan merasa, cenderung kembali pada pola-pola yang biasa mereka lakukan. Dan dengan demikian pembukaan terhadap kesadaran berbasis hati kembali tertutup.

Dan apa yang terjadi pada anak yang tumbuh berkembang? Kebanyakan anak-anak memilih beradaptasi sedemikian kuat terhadap kerangka atau acuan orang tua, dimana mereka kehilangan hubungan dengan energi jiwa mereka yang asli, yang masih sangat besar mereka sadari di awal inkarnasi mereka. Dalam fase pertama kehidupan (sampai pubertas) mereka begitu sibuk memfokuskan diri mereka sendiri ke dalam dunia ini, dan untuk memperoleh cinta dan perhatian dari orang tua mereka, sehingga mereka sendiri lupa siapa mereka sebenarnya.

Bagaimana semua ini mempengaruhi sang anak? Anak memilliki kebutuhan tanpa batas akan cinta dan keamanan dan ketika hal ini terbentur pada ketakutan, bagian-bagian yang terblokir dalam energi-energi orang tuanya, ini akan memicu kebingungan pada mereka. Ini akan menimbulkan pengalaman rasa sakit dan rasa ditolak. Tapi anak akan menyembunyikan emosi-emosi ini dari dirinya sendiri, karena terlalu menyakitkan untuk benar-benar menyadari ini jika kalian berada dalam kondisi yang begitu rentan dan terbuka. Apa yang akan dilakukan anak adalah memilih menutupi matanya dan menciptakan gambar-gambar ilusoris tentang cinta. Agar dapat bertahan hidup secara emosional, anak mengijinkan dirinya sendiri dikelabui dengan imej-imej salah dari orang tuanya, karena bila cinta tanpa syarat tidak tersedia, cinta yang terkondisi tampaknya lebih baik daripada tidak ada cinta. Anak pada umumnya akan bersikap tunduk untuk memperoleh cinta dan keamanan yang dibutuhkannya dan yang diingatnya dari Rumah. Dan oleh karena itu ia memiliki anggapan yang salah tentang energi dari cinta. Misalnya, ia akan tertukar cinta dengan kebanggaan orang tua terhadap sejumlah kesuksesan atau dengan kebutuhan emosional tertentu orang tua dari sang anak.

Setiap kali anak melakukan sesuatu yang membuat orang tuanya bangga dan anak mendapat pujian untuk itu, mereka mungkin merasa hatinya terbuka oleh kegembiraan dimana mereka tampaknya disukai dan dihargai. Tapi kebanggaan orang tua bukan berasal dari sumber pengertian murni terhadap sang anak, itu bukan berdasarkan atas apa yang diaspirasikan oleh sang anak sendiri, melainkan lebih sebagai apa yang diharapkan masyarakat dari sang anak, maka kebanggaan ini sebenarnya sejenis racun. Anak dihargai untuk menjalani hidup sesuai standar-standar eksternal, sementara cinta berarti seseorang berhubungan dengan standar-standar internal sang anak – apa yang ingin mereka  capai dalam masa hidup ini bagi mereka sendiri. Jika perhatian secara sistematis terfokus pada kesuksesan di luar, anak akan memiliki keyakinan yang salah bahwa kesuksesan sama dengan cinta, dan mereka cenderung semakin memiliki rasa bersalah jika mereka tidak melakukan “apa yang benar,” apa yang mereka anggap harus dilakukan sesuai standar-standar eksternal. Sebagai orang dewasa, mereka mungkin menjadi seseorang yang tidak mengenal kapan batas-batas mereka dilangkahi atau kapan mereka bekerja terlalu keras. Mereka secara mudah beranggapan bahwa mereka merasa harus meraih sesuatu sepanjang waktu, tanpa mengerti mengapa bekerja keras telah menjadi semacam kecanduan.

Distorsi lain dari energi cinta yang murni adalah ketika anak mulai tertukar antara cinta dengan ketergantungan emosional. Banyak anak merasa dicintai jika mereka merasa dibutuhkan oleh orang tuanya. Mereka sebetulnya mengisi sebuah lubang di hati orang tuanya, sebuah lubang yang mana orang tua belum mengurusnya sendiri, dan ketika anak memasuki lubang itu, ia menawarkan dirinya sendiri sebagai orang tua pengganti. Anak tampaknya menyediakan cinta dan dukungan yang hilang dalam diri orang tuanya. Dengan cara ini, anak ingin menyenangkan orangtua dan meraih cinta mereka, yang sangat dibutuhkan sang anak. Tapi cara melayani seperti ini tentu saja bukan cinta. Itu lebih sebagai kekacauan energi yang berbahaya, yang kemudian akan menimbulkan banyak kesulitan, baik dalam hubungan antara orang tua dengan anak maupun dalam hubungan intim yang dijalani sang anak ketika menjadi dewasa.

Banyak orang tua telah mengalami kurangnya cinta tanpa syarat dalam masa kanak-kanak mereka sendiri. Mereka juga tidak benar-benar diterima oleh orang tuanya. Ini meninggalkan rasa sakit yang mendalam dan rasa ditinggalkan dalam keberadaan mereka. Ketika mereka sendiri mempunyai anak, mereka memeluk anaknya dengan sinyal-sinyal campuran. Di satu sisi ada cinta yang asli dalam diri mereka, tapi di sisi lain ada kebutuhan tanpa sadar “untuk mendapat ganti rugi kehilangan.” Orang tua sering mencoba menyembuhkan luka-luka emosional mereka sendiri melalui hubungan dengan anaknya. Jika mereka melakukan itu tanpa sadar, mereka menggunakan anak sebagai orang tua pengganti – anak perlu memberi mereka cinta yang begitu mereka rindukan pada masa kanak-kanak mereka sendiri.

Bila itu terjadi, pesan-pesan “saya cinta kamu” dan “saya memerlukan kamu” benar-benar membingungkan bagi sang anak. Energi anak tidak lagi menjadi miliknya sendiri, karena ia merasa diserap oleh kebutuhan orang tuanya, dan menjadi terserap ini akan benar-benar terasa baik bagi sang anak! Itu akan memberikan rasa yang salah tentang keamanan, dimana bila anak sudah menjadi dewasa ia akan merasa dicintai dengan amat dalam, bila energinya hanya diserap atau disalahgunakan oleh pasangannya. Ia akan merasa dicintai dan dihargai jika ia membentangkan batas-batasnya untuk memberi sebanyak mungkin yang dapat ia lakukan. Ia akan menginterpretasikan ketergantungan emosional, bahkan cemburu dan keinginan menguasai sebagai bentuk dari cinta, dimana energi-energi ini justru berlawanan secara diametris dengan itu. Kehilangan tragis diri sendiri ini lahir dari asosiasi bahwa cinta adalah kebutuhan. 

Sejauh ini saya telah menekankan bahwa ketika kalian datang ke bumi sebagai anak, kalian tenggelam ke dalam “samudra kelupaan”, sebuah jaringan ilusi-ilusi yang mula-mula tampaknya mengikat kalian sangat dalam. Namun dari tingkat jiwa, kalian secara sadar mengijinkan kalian sendiri untuk dibimbing ke arah yang salah. Ketika kalian berinkarnasi di bumi, kalian memiliki kepercayaan besar dalam diri kalian, bahwa kalian akan menemukan solusi dan jalan keluarnya. Itu adalah misi kalian, menemukan jalan keluar dari ilusi-ilusi dan membawa “energi solusi,” energi dari cinta dan kejelasan kepada dunia dan memberikannya bagi yang lain.

Pada waktu-waktu tertentu dalam hidup kalian, akan ada peluang dan kemungkinan yang membantu kalian untuk memenuhi misi ini. Selama pertumbuhan kalian, kalian bertemu dengan orang atau situasi tertentu yang akan mengundang atau menjadi tantangan bagi kalian untuk menemukan siapa diri kalian sebenarnya. Kalian akan secara lembut didesak atau jika kalian keras kepala, secara keras akan diprovokasi oleh kehidupan untuk “membuka ikatan tersebut.” Kalian perlu melepaskan gambaran-gambaran salah tentang cinta yang telah menjadi bagian cara kalian menjadi dewasa, bagian dari energi orang tua kalian. Ini mungkin memicu krisis identitas, mirip seperti apa yang telah diungkapkan dalam bagian pertama sebagai tahap pertama dalam transisi dari ego ke hati. Itu tampaknya seperti tidak ada lagi yang pasti dan semua yang kalian yakini harus dikaji kembali. Memang, jiwa kalian tidak akan meninggalkan satu batu pun yang terbalik untuk membawa kalian ke Rumah. Jiwa kalian akan terus menerus mengetuk pintu sampai kalian membukanya dan membebaskan diri kalian sendiri.

Peristiwa-peristiwa besar dalam hidup kalian selalu terkait untuk menawarkan kalian peluang-peluang untuk berkembang dan kembali pada siapa kalian sebenarnya. Tapi diperlukan keberanian dan tekad untuk mencapai dasar dari pencarian ini dan untuk mendapatkan kembali energi-energi dari anak yang baru lahir, yang tidak terselubungi oleh ilusi-ilusi kehilangan kekuasaan, cinta dan keesaan. Kalian sepertinya akan merasa berlawanan dengan energi jiwa kalian sendiri untuk sementara, karena ia ingin membimbing kalian berpisah dari apa yang kalian anggap sebagai normal dan cocok bagi kalian. Jiwa kalian mungkin tampak seperti tamu tidak diundang, karena kalian sudah terbiasa menggunakan cara-cara dunia, cara-cara keluarga kelahiran kalian.

Untuk membebaskan kalian sendiri dari kesadaran berbasis ego, dibutuhkan baik energi pria dari kesadaran diri sendiri dan ketajaman untuk membedakan maupun energi perempuan dari cinta dan pengertian. Dengan memandang pada orang tua kalian, ketajaman untuk membedakan berarti kalian menjauhkan diri kalian dari energi-energi ketakutan dan membatasi, yang yang selama ini telah mereka cekoki terhadap kalian. Ingatlah pentingnya “energi pedang” yang telah saya sebutkan di awal. Untuk melepaskan keluarga kelahiran kalian dalam makna spiritual, kalian perlu mampu membedakan antara energi-energi mereka dan energi kalian sendiri dan kalian perlu mampu “memutus jalinan” yang membatasi dan mencekik kalian.

Secara utama ini bukan menyangkut mengungkapkan kemarahan dan frustrasi terhadap orang tua kalian, atau mengatakan kepada mereka bahwa mereka melakukan kesalahan terhadap kalian. Kadang-kadang dapat menjadi hal yang baik untuk mencoba menjelaskan kepada mereka posisi kalian tentang hal-hal atau perasaan kalian tentang mereka. Tapi dalam banyak kasus, mereka tidak akan mengerti apa yang kalian coba jelaskan kepada mereka. Mereka mungkin tidak beresonansi dengan bagian dari kalian yang “berbeda” dan bertentangan dengan sikap mereka terhadap kehidupan. Melepaskan ikatan dengan energi orang tua berarti pertama-tama dan paling utama adalah melepaskan energi dari pikiran dan emosi-emosi kalian sendiri. Ini tentang melihat di dalam dan menemukan hal-hal apa dalam hidup kalian, yang terbentuk oleh ilusi orang tua kalian, oleh peraturan dan larangan mereka yang berdasarkan ketakutan dan penghakiman mereka.

Jika kalian sudah jelas tentang hal ini dan kalian mengijinkan kalian sendiri untuk melepaskannya, kalian akan bebas untuk memaafkan mereka dan benar-benar “meninggalkan rumah orang tua.” Ini hanya terjadi setelah kalian memutus jalinan di tingkat batin dan mengambil tanggung jawab untuk hidup kalian sendiri, dimana kalian dapat benar-benar membiarkan orang tua kalian apa adanya. Kalian akan dengan jelas mengatakan “tidak” terhadap ketakutan dan ilusi-ilusi (pedang kemampuan membedakan), tapi sekaligus kalian akan mengerti bahwa orang tua kalian tidak identis dengan ketakutan dan ilusi-ilusi mereka. Mereka juga anak-anak Allah yang hanya mencoba memenuhi misi tugas jiwa mereka. Jika kalian merasakan ini, kalian dapat merasakan kepolosan mereka dan kalian dapat memaafkan.

Dalam cara tertentu kalian sudah menjadi korban dari orang tua kalian – orang tua kalian ketika mereka mewakili kesadaran berbasis ego dalam masa kanak-kanak kalian. Kalian secara temporer dan sebagian, telah hidup menurut ilusi-ilusi mereka. Dalam hal ini kalian tidak punya pilihan, sebagai anak mereka. Namun di sini untuk melampaui rasa kalian menjadi korban, adalah salah satu terobosan paling berkuasa yang dapat kalian lakukan dalam hidup kalian. Ini membuat kalian menjadi orang yang bebas jika kalian dapat mengenali sablon energetis mendalam dari masa kanak-kanak kalian, dan secara sadar memutuskan mana yang menguntungkan dan mana yang sebaiknya kalian lepaskan. Ini adalah penguasaan (mastery).

Kalian kemudian secara sadar tidak lagi menyesuaikan diri dengan harapan dan kerinduan orang tua kalian, jika itu bukan milik kalian. Pada waktu yang sama, kalian juga tidak memberontak lagi terhadap mereka. Kalian dapat melihat imej-imej salah yang ditawarkan mereka kepada kalian, bukan lagi milik kalian, selesai. Kalian tidak perlu menghakimi orang tua kalian karena membebani kalian dengan aspek-aspek ini. Kalian dapat mencintai dan membedakan secara sekaligus.

Orang bisa mengatakan bahwa kalian diperkenalkan dengan kesadaran berbasis ego melalui orang tua kalian, dan kalian telah melampaui itu dengan melepaskannya dalam cinta dan memaafkan dan dengan menyadari diri kalian sendiri sebagai ahli yang bebas yang merupakan kalian sebenarnya.


Lightworkers dan orang tua mereka

Pada titik ini saya ingin berbicara secara khusus tentang jiwa lightworker dalam kaitan dengan keluarga kelahiran mereka. Lightworkers sering membawa dalam diri mereka tugas ekstra, dengan memandang orang tua atau keluarga kelahiran mereka. Ketika mereka datang ke bumi, para lightworker memiliki kecenderungan khusus untuk membangkitkan, untuk membebaskan diri mereka sendiri dari kesadaran berbasis ego dan untuk menanam benih kesadaran Kristus di bumi. Lebih kuat dari yang lainnya, lightworkers ingin mengajar dan menyembuhkan yang lain, membantu mereka agar berkembang menuju kesadaran berbasis hati.

Karena alasan itu, banyak jiwa lightworker lahir dengan orang tua atau keluarga-keluarga yang sangat terjebak dalam realitas kesadaran berbasis ego. Karena intensi mereka untuk menerobos pola-pola energi terjebak dan kokoh, para lightworker tertarik seperti magnet ke “situasi-situasi masalah”, dimana energi terhenti ibaratnya berada di jalan buntu. Lightworkers datang dengan kesadaran tertentu, rasa spiritual tertentu yang membuatnya “berbeda”, tidak sesuai dengan harapan-harapan atau ambisi keluarga. Anak lightworker akan entah bagaimana, dengan apa yang dipancarkan atau diekspresikannya sebagai kebenarannya, menantang asumsi-asumsi dasar keluarga tentang kehidupan. Ia secara intuitif akan melakukan segala hal untuk membuat energi bergerak dan mengalir kembali.

Bila jiwa lightworker tidak mau lagi melayani orang tua dan keluarganya, ia mungkin dianggap sebagai orang yang aneh, bahkan sebagai kambing hitam. Bila keindahan dan kemurnian batin anak lightworker tidak begitu diakui, sering untuk sementara waktu ia tenggelam dalam emosi kesepian dan bahkan depresi.

Ketika memulai inkarnasinya, lightworkers memiliki kepercayaan kuat dalam batinnya bahwa mereka akan menemukan jalan keluar, bahwa mereka akan mengatasi energi pembatasan dari keluarga kelahiran mereka. Namun ketika mereka benar-benar lahir di bumi dan tumbuh berkembang, mereka mengalami dilema dan kebingungan yang sama seperti anak lainnya. Dalam cara tertentu mereka mengalami kebingungan ini lebih dalam dan lebih intensif. Karena mereka secara spiritual jiwa-jiwa yang sadar dan seringkali lebih tua dan bijaksana dibanding orang tuanya, mereka sangat sadar bahwa ada “sesuatu yang tidak benar” berkaitan dengan energi di lingkungan mereka. Di tingkat batin mereka terus mengalami benturan dengan energi-energi orang tuanya, karena mereka tidak dapat mengerti atau beresonansi dengan pola pikir atau tindakannya. Konflik ini menyebabkan mereka jatuh dalam penderitaan besar, karena mereka lembut dan sensitif. Mereka harus menemukan cara untuk bertahan hidup secara emosional dan mengatasi hal itu, sekaligus di sisi lain fakta dimana mereka sangat mencintai orang tua mereka dan sangat berbeda dari mereka. Ini menyebabkan banyak masalah psikologis dalam diri lightworkers, mulai dari kesepian, ketidakamanan dan ketakutan sampai kecanduan, depresi dan menghancurkan diri sendiri.

Jadi perjalanan kalian ke bumi dan ke tempat-tempat kegelapan dimana energi terjebak dan menolak, bukan tanpa risiko. Itu adalah misi yang berbahaya. Jangan lupa mengapa saya menyebut kalian prajurit-prajurit pemberani! Itu karena alasan ini; kalian adalah pionir-pionir yang pergi ke dalam teritori asing dan tidak dikenal. Di sana tidak ada rambu-rambu atau tanda jalan. Lingkungan di mana kalian memulai perjalanan tidak ramah dan tidak terasa seperti rumah. Kalian harus dapat menciptakan energi rumah bagi kalian sendiri, dengan hanya perasaan-perasaan dan intuisi kalian sendiri sebagai kompas. Sebagai lightworker, kalian adalah pionir yang ingin menerobos pola-pola batasan yang usang dan berpikiran kaku dan melepaskan energi-energi yang terjebak di dalamnya. Kalian hampir selalu menjadi yang pertama yang melakukannya dalam lingkungan kalian. Kalian tidak menemui rekan sejiwa sampai waktu selanjutnya. Perjuangan yang dilakukan oleh diri kalian sendiri yang menandai kalian sebagai prajurit sejati. Kalian harus menemukan jalan keluar lewat kalian sendiri dan ketika kalian telah melakukannya, kalian akan menarik spirit-spirit yang serupa dalam hidup kalian, orang-orang yang mencerminkan kondisi keberadaan kebangkitan kalian.

Perjuangan sendirian yang harus kalian semua jalani untuk menemukan cahaya kalian adalah beban terberat bagi kalian. Di tingkat jiwa kalian secara sadar telah memilih jalan ini, tapi untuk hidup menjalaninya sebagai anak dari daging dan darah, itu hal yang menyakitkan yang melukai kalian secara mendalam. Saya meminta kalian untuk merasakan dan menyadari rasa sakit ini dalam diri kalian sendiri, karena hanya dengan menghubungkan diri dengan itu, kalian dapat mengubah dan melepaskannya. Ketika kalian mengetahui bahwa anak yang terluka di dalam yang memanggul salib keterasingan di pundaknya yang rapuh, kalian akan menembus ke inti beban kalian. Segera setelah kalian menembus inti kalian, solusinya sudah dekat. Kalian hanya perlu memeluk rasa sakit anak ini dengan kesadaran yang murni dan mendalam. Dari kesadaran ini akan mengalir energi kasih sayang dan rasa hormat yang dalam kepada anak ini. Kalian akan mengangkat salib yang dipanggulnya hanya dengan benar-benar menjadi kalian apa adanya, serta benar-benar mencintai dan menyambut bagian dari kalian yang “berbeda.” Ini adalah cara kalian membawa sang anak ke rumah dan memenuhi misi kalian sebagai pionir yang merupakan kalian sebenarnya.


Melepaskan karma keluarga

Tugas lightworkers dalam kaitan keluarga kelahiran mereka adalah untuk menjadi siapa mereka sebenarnya. Dengan melakukan ini, mereka memenuhi misinya. Bukan tugas mereka untuk mengubah keluarga mereka; bukan tugas kalian untuk mengubah sesuatu di luar kalian. Kalian bukan berada di sini untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Kalian ada di sini untuk membangkitkan diri kalian sendiri. Dan ya, jika kalian melakukannya, dunia memang akan menjadi tempat yang lebih baik, karena cahaya kalian akan bersinar di atasnya dan membawa kegembiraan dan pencerahan bagi yang lain. Tapi jangan berfokus pada dunia, apakah itu keluarga kalian atau hubungan lainnya yang kalian masuki.

Pekerjaan sebenarnya adalah untuk melepaskan semua potongan-potongan kecil dari ketakutan dan ilusi berbasis ego, yang telah kalian serap demikian dalam sebagai anak. Mengenali sablon energetis ini, yang sebagian telah membentuk pribadi kalian dan melepaskan bagian-bagian darinya yang bukan miliki kalian adalah tantangan dan proses yang intensif. Ini seperti mengupas semua lapisan dari bawang; ini berarti lahir kembali untuk kedua kalinya.

Dengan menekankan secara mendasar proses internal ini, kelahiran kedua ini, saya bukan bermaksud membuatmu patah semangat. Tapi saya ingin agar kalian memiliki rasa hormat mendalam terhadap diri kalian sendiri. Kalian adalah prajurit-prajurit terberani yang saya kenal. Kalian adalah pionir-pionir yang dengan menyalakan cahaya kalian sendiri di tempat-tempat yang gelap dan memusuhi, menyiapkan jalan untuk sebuah kesadaran baru di bumi.

Bukan tugas kalian untuk menyalakan cahaya di hati orang lain. Ini tergantung dari mereka jika mereka juga melakukannya. Kalian dapat menawarkan penyulut cahaya, kalian dapat memberi contoh, tapi kalian sama sekali tidak bertanggung jawab untuk kebangkitan dari siapa pun. Ini penting untuk ditekankan terutama bila memandang keluarga kelahiran kalian. Kalian sering merasa secara intuitif sebagai anak dan lebih sadar sebagai orang dewasa, dimana kalian harus menyelamatkan orang tua kalian dari ketakutan dan ilusi mereka. Lebih lagi kalian sering berpikir bahwa kalian telah gagal dalam tugas ini. Kalian merasa bahwa kalian tidak benar-benar mampu membantu orang tua kalian, seperti apa yang kalian rencanakan.

Jalan pikiran ini didasarkan pada persepsi yang keliru tentang apa arti sebenarnya membantu dan apa tugas kalian terkait dengan orang tua kalian. Dalam realitas, situasinya seperti ini. Sejak kelahiran kalian, kalian mulai menyerap energi-energi orang tua kalian dengan sangat kuat, sepertinya itu energi milik kalian sendiri. Kalian tidak dapat lagi dengan mudah membedakan di mana kalian mulai dan mereka berakhir. Karena kalian juga menyerap ketakutan dan ilusi mereka, kalian menjadi sangat terhubung dengan beban-beban emosional mereka. Beban-beban ini telah diteruskan kepada mereka, melalui berbagai generasi dari keluarga di kedua belah pihak. Di sana mungkin terdapat aspek karma, yang berarti isu yang sama terjadi berulang-ulang sampai “kutuk itu terputus.” Ini dapat kalian sebut karma keluarga. Di sana mungkin ada isu-isu yang terkait dengan energi pria dan perempuan yang tidak seimbang, energi-energi hasil dari tradisi perbudakan lama, isu-isu yang terkait dengan penyakit tertentu, dsb. Jenis beban karma ini terselesaikan ketika energi-energi yang terjebak di dalamnya dapat dibebaskan, dan dengan demikian itu tidak diteruskan lagi kepada generasi berikutnya. Karma keluarga berakhir jika setidaknya satu anggota dari keluarga memutus hubungan itu dengan membebaskan dirinya sendiri dari beban emosional yang diserapnya sejak masa kanak-kanak dan yang bahkan mungkin sampai ke dalam gennya.

Anggota keluarga yang “memutus kutuk” melakukannya sebagai yang pertama dan terutama dengan membantu dirinya sendiri. Ini menyangkut memfokuskan diri pada pertumbuhan dan ekspansi batin kalian sendiri. Pertumbuhan dan ekspansi ini memiliki pengaruh terhadap “energi dari keluarga”. Itu membuka kemungkinan bagi anggota-anggota keluarga tersebut untuk juga menemukan jalan keluar. Lightworker yang sudah membebaskan dirinya sendiri dari jalan buntu emosional menyediakan jalur energi bagi anggota keluarga lainnya. Ini dihasilkan oleh pekerjaan batinnya dan apa yang dipancarkannya dari situ, bukan dengan benar-benar mencoba atau bahkan mendorong yang lain untuk berubah dan bergerak ke depan. Apa yang ditawarkannya kepada keluarga kelahirannya secara energetis adalah kemungkinan untuk berubah. Energinya mencerminkan kemungkinan perubahan bagi mereka dan hanya ini yang perlu dilakukannya.

Apakah anggota keluarga mengikuti jalur itu, sepenuhnya tergantung pada mereka. Tidak pernah kalian bertanggung jawab atau misi spiritual kalian tergantung dari keputusan orang lain untuk berubah atau tidak. Kalian mungkin telah membebaskan diri sendiri dari beban karma yang dibebankan keluarga kepada kalian dan karena itu dimusuhi atau ditolak oleh keluarga kalian, dan sekarang misi kalian sudah benar-benar berhasil. Kalian telah menghancurkan hipnotis yang terdapat dalam pola-pola karma yang dapat diturunkan melalui garis keluarga, dan jika kalian punya anak, beban emosional tidak akan diteruskan terhadap mereka. Inilah yang merupakan misi jiwa kalian.

Bayangkan kalian tinggal di sebuah lembah yang sangat tandus dan kering. Semua dari anggota komunitasmu memberitahu kepadamu bahwa kamu tidak dapat keluar dari lembah ini – itulah semua yang ada. Kamu tampaknya satu-satunya yang ingat bahwa masih ada lahan-lahan yang lebih subur dan makmur dibanding ini. Jadi setelah banyak pertimbangan, kamu memutuskan untuk mencoba keberuntunganmu dan memanjat keluar dari lembah. Memanjat memerlukan kekuatan dan energi yang luar biasa. Ketika kamu memanjat ke atas kamu meninggalkan jalur di belakangmu. Tidak hanya jalannya sangat terjal, juga tidak ada rambu atau tanda-tanda jalan untuk bisa dijadikan pedoman. Sambil memanjat ke atas, kamu meninggalkan sebuah jalur di belakangmu. Pada sejumlah titik, kamu keluar dari lembah dan lahan yang terbentang di hadapanmu membuatmu diluapi dengan kegembiraan dan rasa pengakuan. Kamu tahu ada sesuatu di luar sana yang terasa lebih sebagai rumah daripada tanah kelahiranmu. Dengan antusias kamu menengok ke bawah dan mencari keluargamu. Kamu ingin mereka bergabung bersamamu dan merayakan suasana yang menakjubkan ini. Kamu ingin membagi kemenanganmu. Tapi kamu tidak dapat melihat siapapun di bawah sana dan ketika kamu melihat beberapa orang di bawah sana, mereka tampaknya tidak tertarik sama sekali akan perjalananmu.

Ini sering terjadi pada jiwa-jiwa lightworker. Saya meminta kalian agar tidak mengeluh kehilangan keluarga kalian terkait hal ini. Kalian telah menawarkan mereka pelayanan besar dengan keluar dari lembah, dengan membersihkan jalan dan meninggalkan jalur. Jalur ini akan tetap berada di sana dan pada suatu hari akan digunakan oleh seseorang yang ingin memanjat keluar dari lembah tersebut. Jalur ini adalah ruang energi yang telah kalian sediakan bagi mereka.

Membentuk jalur ini adalah tujuan kalian ketika kalian dilahirkan dengan orang tua dan dalam keluarga ini. Bukan tujuan kalian untuk menjamin kesejahteraan keluarga kalian atau memanggul mereka keluar dari lembah di pundak kalian! Itu bukan tugas kalian. Kapanpun kalian mencoba secara kiasan menyeret orang tua atau keluarga kalian menyusuri lereng yang curam, kalian menghambat pertumbuhan kalian sendiri dan akan mengalami kekecewaan. Itu bukan jalan spiritual dan alkimia. Orang lain yang kalian cintai dan ingin kalian ajak berbagi cahaya, mungkin memilih tetap berada di lembah untuk satu abad atau lebih. Itu tergantung pada mereka. Tapi suatu hari dalam waktu mereka sendiri, mereka akan menemukan jalur kecil yang menuju ke atas dan mereka akan berpikir: “Hey, ini menarik, ayo naik dan mencoba ini; Saya tidak mengalami hal yang menyenangkan lagi di bawah sini.” Dan mereka berangkat. Mereka akan memulai perjalanan pertumbuhan batin mereka sendiri, panjatan mereka sendiri ke dalam cahaya. Dan tidakkah itu indah, tidakkah itu sungguh menakjubkan, dimana mereka menemukan tanda-tanda di sepanjang jalan, jalur yang dapat mereka ikuti? Mereka akan harus melalui perjuangan mereka sendiri, tapi mereka akan menemukan sinar cahaya yang akan menerangi perjalanan mereka. Sebagai pionir kalian telah membersihkan jalan melalui wilayah yang liar dan tidak dikenal, dan jalan yang kalian rintis akan dipakai dengan rasa syukur dan penghargaan.

Untuk benar-benar bebas dan memperoleh kembali penguasaan kalian sebagai makhluk spiritual yang bebas, kalian harus melepaskan keluarga kelahiran kalian. Kalian harus melepaskan mereka, tidak hanya sebagai anak mereka tapi juga sebagai orang tua mereka. Mari saya jelaskan ikatan ganda ini. Anak di dalam dirimu perlu melepaskan harapan yang ingin ditawarkan orang tua kalian untuk cinta tanpa syarat dan keamanan. Kalian harus berbalik kepada anak dalam diri kalian ini dan membantunya untuk melepaskan bagian kemarahan, kesedihan dan kekecewaan dari anak itu yang merasa ditipu oleh orang tuanya. Itu adalah tugas kalian sebagai anak. Tapi juga penting melepaskan bagian, dimana kalian ingin menjadi ayah juga ibu bagi orang tua kalian. Sudah menjadi ciri khas bagi lightworker (pekerja cahaya) dimana, pada titik tertentu ketika mereka menjadi lebih dewasa, mereka mulai merasa seperti menjadi orang tua bagi orang tuanya. Karena keinginan yang lahir dari mereka untuk mengajar dan menyembuhkan dan perkembangan spiritual mereka, mereka sering melihat dengan jelas ketakutan dan ilusi dari orang tua mereka dan ingin menyembuhkan ini. Ini mungkin membuat kalian terlibat dalam banyak perjuangan dengan orang tua kalian, karena keinginan kalian untuk membantu mereka sering bercampur dengan kebutuhan yang tidak kalian sadari untuk diakui bagi siapa kalian sebenarnya. Dengan kata lain, anak yang terluka berbicara melalui kalian ketika kalian mencoba menolong orang tua kalian, dan itu justru resep untuk kehancuran jika kalian mencoba menolong orang lain dengan bagian yang terluka pada kalian. Akhirnya kalian akan jauh lebih terluka dan orang tua kalian akhirnya marah atau menjadi bingung.

Melepaskan orang tua kalian berarti melepaskan keinginan apapun untuk mengubah mereka. Kalian harus mengerti bahwa bukan tugas kalian untuk membimbing mereka ke mana pun. Misi kalian adalah menempuh jalan kalian sendiri – itu saja. Setelah kalian benar-benar terpisah dari orang tua kalian, melepaskan ikatan ganda, kalian akan menemukan bahwa ada ruang baru yang terbuka antara kalian dengan mereka, lebih bebas dan terbuka. Kalau orang tua kalian masih hidup, hubungan dengan orang tua kalian mungkin tidak begitu tegang, karena energi-energi menuduh dan menyalahkan sudah meninggalkan arena. Selain itu, kalian mungkin merasa kalian tidak ingin mengunjungi mereka lagi terlalu sering. Mungkin itu terjadi karena kurangnya minat yang sama. Bagaimanapun kalian akan merasa lebih bebas dalam hubungan ini, karena kalian jauh lebih bebas menempuh jalur kehidupan kalian tanpa kebutuhan terus menerus akan pengakuan atau kecenderungan merasa kesal atau marah, jika mereka tidak setuju dengan kalian.

Dalam kehidupan kalian, mungkin sekarang kalian berhubungan dengan orang yang termasuk dalam “keluarga spiritual” kalian. Keluarga spiritual kalian tidak ada kaitan biologis, gen atau genom. Itu adalah keluarga sejiwa. Sering kalian mengenal mereka dari kehidupan di masa lalu dimana kalian terikat melalui persahabatan, cinta atau misi bersama. Sangat mudah untuk berada bersama mereka, karena kalian punya kemiripan internal dengan mereka; kalian termasuk dalam keluarga yang sama. Itu seperti kalian mengalami rasa kembali ke rumah. Apa yang mula-mula membuat kalian merasa berbeda dan sepi di antara orang-orang, sekarang menjadi landasan dalam menjalin hubungan dan saling pengakuan. Ikatan dengan keluarga spiritual kalian adalah sumber kegembiraan sejati dalam hidup di bumi. Kunci untuk mengijinkan itu masuk ke dalam hidup kalian, adalah dengan menemukan jalan kalian sendiri “keluar dari lembah” dan mengenali cahaya di dalamnya. Ketika kalian mampu mengenali cahaya kalian sendiri di dalam lingkungan yang tidak mencerminkannya kembali kepada kalian, kalian menjadi independen dan bebas. Tanpa beban aspek-aspek karma dari sejarah kalian, ketakutan dan ilusi yang menekan kalian, kalian akan menarik hubungan-hubungan ke dalam hidup kalian yang berdasarkan cinta dan rasa hormat, dan yang mencerminkan kebangkitan keilahian kalian.


© Pamela Kribbe 2005

Penerjemah: Dyan Andriana Kostermans


www.jeshua.net/id

 




Lijn in regenboogkleuren